( Oleh : Redi Maechosa )
Kabut hitam malam terkatup membisu . .
Menawan rembulan yang tampak pucat pasi . .
Sementara sepi terus saja menghimpit sunyi . .
Lalu lahirkan guratan guratan perih d'dinding hati . .
Aku semakin tiada berdaya . .
Terpinggirkan oleh jutaan rasa sepi yang pernjarakan diri . .
Dan jiwaku terasa menggigil . .
Tenggelam dalam putaran gelombang tanpa akhir . .
Batinku begitu menghamba hadirmu . .
Pada bayang-bayang tanpa makna . .
Pada lentera yang mulai redup cahayanya . .
Dan rindu hati yang tiada berujung . .
Kini aku kembali berdiri sendiri disini . .
D'pelabuhan terakhir saat kau pergi . .
Dan aku akan tetap disini hingga kau kembali untukku . .
- Kata Cinta Bijak Nakaku
- Puisi Cinta
- Puisi Kerinduan
- Puisi Ibu
- Puisi Ayah
- Puisi Untuk Ayah Dan Ibu
- Puisi Penyesalan
- Puisi Persahabatan
- Puisi Harapan
- Puisi Keraguan
- Puisi Sedih
- Puisi Islami
- Puisi Chairil Anwar
- Puisi Khalil Gibran
- Puisi Abdul Hadi W.M.
- Puisi Arifin C. Noer
- Puisi Idrus Tintin
- Puisi Alam
- Kata Bijak
- Mutiara Cinta
- Artikel Menarik
- Info Syair & Puisi
- KCBN on Facebook
Rabu, 25 Februari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sering Dibaca
Klik Dan Baca Juga .!!
Klik Kudai
Tinggalkan Komentar Sahabat .!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih Sudah Berkunjung ke Kata Cinta Bijak Nakaku